Efektivias temu ireng (Curcuma aeruginosa) terhadap lama kematian cacing gilik
DOI:
https://doi.org/10.32504/hspj.v8i1.976Abstract
Infeksi cacing merupakan penyakit yang paling sering terjadi di dunia, salah satunya adalah askariasis. Pengobatan askariasis dengan menggunakan obat antelmintik dapat menimbulkan berbagai efek negatif. Penggunaan tanaman berkhasiat merupakan salah satu alternatif untuk meminimalkan adanya efek negatif karena pemberian obat sintetis, salah satunya adalah rimpang temu ireng (Curcuma aeruginosa). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui LT100 dari berbagai konsentrasi ekstrak etanol temu ireng terhadap A. galli secara in vitro. Jenis penelitian yang digunakan adalah true experimental dengan desain post-test control group design only. Penelitian ini menggunakan ekstrak etanol temu ireng yang diuji dengan konsentrasi 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, dan 75% yang diuji efektivitasnya terhadap kematian cacing A. galli, dan dibandingkan dengan kelompok kontrol positif pirantel pamoat 1% dan kontrol negatif NaCl 0,9% dengan 4 kali pengulangan. Hasil menunjukkan dengan uji repeated ANOVA dan didapatkan P<0,05 yang dilanjutkan dengan uji post-hoc didapatkan hasil tidak signifikan pada sebagian kelompok. LT100 didapat pada tiap konsentrasi yaitu pada konsentrasi 10% selama 9,96348 jam, konsentrasi 20% selama 7,49469 jam, konsentrasi 30% selama 6,87317 jam, konsentrasi 40% selama 7,18526 jam, konsentrasi 50% selama 6,54932 jam, konsentrasi 75% selama 4,53529 jam, dan kontrol positif pirantel pamoat 1% selama 4,10065 jam. Kesimpulannya bahwa Nilai LT100 paling cepat dari ekstrak temu ireng (C. aeruginosa) adalah pada konsentrasi 75% dengan waktu 4 jam, 32 menit, dan 32 detik, dibandingkan dengan kontrol positif pirantel pamoat 1% yaitu 4 jam, 6 menit, dan 6 detik. Hal ini disebabkan karena adanya senyawa tanin, saponin, monoterpene, dan seskuiterpene dalam ekstrak temu ireng.
Kata kunci: Antelmintik; Ascaridia galli; Curcuma aeruginosa; lethal time
Downloads
Published
Issue
Section
Citation Check
License
Copyright (c) 2024 Nabil Radif Fardani, Fajriati Zulfa, Agneta Irmarahayu, Yuni Setyaningsih, Ubaidillah Ubaidillah

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Formal legal provisions for accessing digital articles in electronic journals must be based on the Creative Commons Attribution-ShareAlike (CC BY-SA) license terms, which means the Health Sciences and Pharmacy Journal reserves to save, to transfer media / format, to manage in the form of databases, to maintain, and to publish articles without asking permission from the author as long as they include the author's name as the copyright owner.