Analisis efektivitas biaya terapi anemia pada pasien hemodialisis GGK di RS X

Authors

  • Lenis Sufiya Purnomo Universitas Setia Budi, Indonesia
  • Lucia Vita Inandha Dewi Universitas Setia Budi, Indonesia
  • Inaratul Rizkhy Hanifah Universitas Setia Budi, Indonesia https://orcid.org/0000-0003-1699-9173

DOI:

https://doi.org/10.32504/hspj.v8i1.995

Abstract

Pasien Gagal Ginjal Kronis (GGK) yang menjalani hemodialisis akan mengalami komplikasi anemia, maka membutuhkan terapi anemia yaitu terapi tunggal Asam Folat dan terapi kombinasi Asam Folat –Eritropoietin (EPO). Meskipun terdapat perbedaan dari segi biaya dan efektivitas, keduanya masih menjadi pilihan utama dalam pengobatan. Beberapa peneliti menyebutkan bahwa terapi kombinasi terbukti lebih efektif dari terapi tunggal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui terapi mana yang lebih cost effective.Pengambilan data sudah dilakukan bulan Agustus 2023, dengan sampel pasien anemia yang terdiagnosa GGK dan sedang menjalani hemodialisis di bulan Januari-Desember 2022. Data diambil secara retrospektif dari rekam medis dan billing. Analisis efektivitas biaya dilakukan dengan menghitung biaya medis langsung, efektivitas terapi, nilai Average Cost Effectiveness Ratio (ACER) dan Incremental Cost Effectiveness Ratio (ICER) serta dilakukan analisis sensitivitas. Hasil penelitian menunjukkan terapi kombinasi Asam Folat-Eritropoietin (EPO) lebih efektif dengan persentase sebesar 53% dibandingkan dengan terapi tunggal Asam Folat sebesar 46%. Rata-rata biaya medis terapi tunggal sebesar Rp911.835,00 dan terapi kombinasi Asam Folat-Eritropoietin (EPO) sebesar Rp1.155.769,00 dengan nilai ACER Rp2.183.119,00. Maka disimpulkan terapi kombinasi paling cost effective dengan nilai ICER Rp3.593.961,00 per persen aktivitas.

Kata kunci: Anemia; asam folat; eritropoietin

Downloads

Published

2024-04-20

Issue

Section

Articles

Citation Check