Lansia Aktif dengan Range of Motion di BPSTW Yogyakarta Unit Budhi Luhur

Authors

  • Andri Setyorini Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Surya Global Yogyakarta, Indonesia
  • Istiqomah Istiqomah Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Surya Global Yogyakarta, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.32504/hjce.v2i3.199

Keywords:

Lansia, Range of Motion, Balai Pelayanan Sosial

Abstract

Balai Pelayanan Sosial Tresna Wreda (BPSTW) Unit Budhi Luhur telah dilakukan berbagai macam kegiatan untuk lansia yang masih aktif.  Namun pada lansia yang mengalami kelemahan otot tidak mampu mengikuti latihan perlu dilakukan latihan Range Of Motion (ROM). Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk (1) mengupayakan hubungan sosial dengan masyarakat, (2) sebagai penjembatan dalam menyalurkan kepedulian terhadap masyarakat yang membutuhkan, (3) mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan ketrampilan sebagai sarana aktualisasi dalam membantu sesama, (4) sebagai cara untuk meningkatkan sikap empati serta saling menghargai sesama. Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan memberikan edukasi dan latihan Range of Motion (ROM) khususnya pada lansia dengan keterbatasan gerak atau immobilisasi fisik dengan metode yang digunakan adalah ceramah, demonstrasi, dan asistensi.  Kegiatan edukasi dan latihan ini dilakukan pada 05 Oktober – 7 Oktober  2016  pukul 09.00 – 11.30 WIB bertempat di Balai Pelayanan Sosial Tresna Wreda Yogyakarta Unit Budhi Luhur. Berdasarkan hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarkat dengan judul “Lansia Aktif dengan Range of Motion (ROM) di Balai Pelayanan Sosial Tresna Wreda Yogyakarta Unit Budi Luhur (BPSTW) dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan lansia tentang pentingnya latihan ROM untuk meningkatkan rentang gerak sendi dan kekuatan otot hal itu dibuktikan dengan sebanyak >50% lansia mampu menjawab pertanyaan dari tim dan Sebanyak >50% Lansia mampu melakukan ROM minimal secara aktif assitif. Sebanyak >50% Lansia memiliki hasil MMT minimal dengan kriteria poor (2) hingga Good (4) setelah melakukan latihan ROM 4 kali seminggu. Sebanyak 50% lansia terjadi peningkatan rentang gerak sendi sesudah pelaksanaan latihan ROM khususnya pada sendi lutut dan ankle.

References

Bakara, D. M., & Warsito, S. (2016). Latihan Range of Motion (Rom) Pasif Terhadap Rentang Sendi Pasien Pasca Stroke. Idea Nursing Journal, 7(2), 12–18.

Maryam, R.S.,Ekasari, M.F., Rosidawati., Jubaedi, A., & Batubara, I. (2012). Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Salemba Medika.

Potter. Perry. (2012). Ilmu keperawatan Dasar Fundamental. Retrieved from http://ucs.sulsellib.net//index.php?p=show_detail&id=29980

Smeltzer, S, C & Bare, B, G. (2010). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth Edisi 8 Vol 3.

Stanley, M & Beare, P. G. (2006). Buku Ajar Keperawatan Gerontik (2nd ed.). Jakarta: EGC.

Suratun, D. (2008). Klien Gangguan Sistem Muskuloskeletal. Jakarta: EGC.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN. , (2009).

Downloads

Published

2021-10-04

Issue

Section

Articles

Citation Check