Analisis ketepatan kode hipertensi pasien BPJS rawat jalan berdasarkan ICD-10 di RS Bhakti Mulia
DOI:
https://doi.org/10.32504/hspj.v9i1.1220Keywords:
Ketepatan Kode, Hipertensi, Kode Kombinasi, Rekam Medis, BPJSAbstract
Ketepatan kode diagnosis sangat bergantung pada informasi yang ditulis dan diverifikasi oleh dokter dan petugas medis. Ketidakakuratan dalam pengodean diagnosis dapat berdampak serius terhadap kualitas pelaporan rumah sakit, khususnya pada laporan RL4B, yaitu laporan yang mencatat 10 besar penyakit terbanyak yang diderita pasien rawat inap berdasarkan klasifikasi ICD-10. Laporan RL4B ini merupakan bagian dari sistem pelaporan rutin rumah sakit kepada Kementerian Kesehatan dan digunakan sebagai salah satu indikator utama dalam menilai kinerja rumah sakit. Selain itu, data dalam RL4B sangat penting dalam penyusunan kebijakan kesehatan, perencanaan program pelayanan, serta pengalokasian sumber daya kesehatan di tingkat nasional. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ketepatan pengodean diagnosis penyakit hipertensi pasien rawat jalan berdasarkan ICD-10 di Rumah Sakit Bhakti Mulia. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Sampel diambil menggunakan teknik simple random sampling atau purposive sampling, yaitu rekam medis pasien rawat jalan yang terdiagnosis hipertensi. Besar sampel dihitung menggunakan rumus Slovin dan diperoleh sebanyak 86 rekam medis sebagai sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 53 rekam medis (62%) memiliki ketepatan dalam penentuan kode diagnosis hipertensi, sedangkan 33 rekam medis (38%) tidak tepat. Ketidaktepatan tersebut terutama terjadi pada pemberian kode gabungan (kombinasi) dan pengurutan kode diagnosis. Oleh karena itu, disarankan agar petugas coder rawat jalan meningkatkan ketepatan dalam pengodean diagnosis. Pelatihan berkala mengenai penggunaan ICD-10, khususnya terkait penerapan kode gabungan, direkomendasikan sebagai upaya perbaikan.
References
Ulfa HM, Octaria H, Sari TP. Analisis Ketepatan Kode Diagnosa Penyakit Antara Rumah Sakit Dan BPJS Menggunakan ICD-10 Untuk Penagihan Klaim di Rumah Sakit Kelas C Sekota Pekan Baru Tahun 2016. Indonesian of Health Information Management Journal. 2016;5(2):119–24.
Indawati L. Identifikasi Unsur 5M dalam Pemberian Kode Penyakit Dan Tindakan (Systematic Review). Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM). 2017;5(2):59–64.
Aulia DCP. Tinjauan Ketepatan Pengodean Diagnosis Hipertensi Pasien Rawat Jalan di Rumah Sakit Qadr Tahun 2022. 2022;
Kemenkes RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2022 Tentang Rekam Medis. 2022;(8.5.2017):2003–5.
Erlindai, Indriani A. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kompetisi Petugas Rekam Medis Terhadap Diagnosis Sectio Caesarea di Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2018. Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda. 2018;3(2):453–65.
Adiputra IMS, Devhy NLP, Sari KIP. Gambaran Ketepatan Kode ICD-10 Kasus Obstetri Triwulan 1 Pada Pasien Rawat Inap Di RSUD Sanjiwani Gianyar. Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia. 2020;8(2):153.
Heltiani N, Asroni N, Suryani TE, Stikes ), Bakti S. Analisa Ketepatan Kode Diagnosa Obstetri Terhadap Kelancaran Klaim BPJS RS.X Kota Bengkulu. Jurnal Informasi Kesehatan Indonesia. 2023;9(1):1–11.
Kuntoadi GB, Kristina I, Fahriati AR, Rachmatika D. Tinjauan Ketepatan Pengkodean Diagnosa Hypertensive Heart Disease Pasien Rawat Jalan Di Rumah Sakit Setia Mitra Pada Tahun 2022. EDU RMIK Journal. 2022;1(1):15–25.
Risyanti IP, Sakit R, Prof J, Magelang S, Ahmad J, No Y, et al. Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Volume 3 No 1 ( Maret , 2020 ) Pengaruh Ketepatan Kodefikasi Penyakit Terhadap Validasi Laporan Morbiditas Rawat Jalan di RS X The Influence Of Accuracy Of Codefication Of Disease Against Validation Of Outpatient. 2020;13–8.
Aulia DCP. Tinjauan Ketepatan Pengodean Diagnosis Hipertensi Pasien Rawat Jalan di Rumah Sakit Qadr Tahun 2022. 2022;
Novitasari, Rokhmah D, Ma’rufi3 I. Ketidaktepatan Kode Sebab Dasar Kematian menjadi Penyebab Kerugian 600 Juta Dana di Unit ICCU RSUD dr Moh Saleh Probolinggo. Multidisciplinary Journal. 2020;3(1):19–24.
Nanjo YF, Kartiko BH, Luh N, Ari G, Yudha N, Kesehatan I, et al. Analisis Pengaruh Ketidaktepatan Kode Diagnosis Dan Kode Tindakan Pasien Rawat Inap Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap Tarif Di Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya Kota Denpasar. Journal Health Care Media ISSN?: 2089-4228. 2022;6(2):86–94.
Widyaningrum L, Wahyuningsih HN, Wariyanti AS. Keakuratan Kode Kombinasi Dokumen Rekam Medis Pasien Rawat Inap Jaminan Kesehatan Nasional. 2022;12(1):49–53.
Ahmad I. DocCharge. 2023. Understanding ICD-10 Codes for Hypertension: A Comprehensive Guide.
Simanjuntak M. Tinjauan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pendaftaran Rawat Jalan Di Pendaftaran Rawat Jalan Di RSUD. Dr. R. M. Djoelham Binjai Tahun 2015. Ilmiah Perekam Dan Informasi Kesehatan Imelda. 2015;1(1):21–8.
Kemenkes RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2013 Tentang penyelenggaraan pekerjaan Perekam Medis. 2013;
Sari TP, Dewi NH. Keakuratan Kode Diagnosis Hepatitis Berdasarkan Icd-10 Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Lancang Kuning Pekanbaru. Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia. 2016;4(1):55–61.
Sari TP, Trisna WV, Trisna WV. Analisis Pengetahuan Petugas Rekam Medis Tentang Terminologi Medis dI RSUD Petala Bumi Provinsi Riau. Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia. 2019;7(1):64.
Hastuti ESD, Ali M. Faktor-faktor yang Berpengaruh pada Akurasi Kode diagnosis di Puskesmas Rawat Jalan Kota Malang. Jurnal Kedokteran Brawijaya. 2019;30(3):228–34.
AHIMA House of Delegates. American Health Information Management Association Standards of Ethical Coding [2016 version]. 2016.
Siregar BV. Tinjauan Ketapatan Pengodean Diagnosis Penyakit Hipertensi Pasien Rawat Inap Di RSIJ Cempaka Putih. 2021;
Herisandi A, Harmanto D. Pengaruh Karakter-5 Dan External Cause Terhadap Keakuratan Kode Diagnosis Fraktur Berdasarkan Icd-10. Journal of Nursing and Public Health. 2022;10(2):233–41.
Downloads
Published
Issue
Section
Citation Check
License
Copyright (c) 2025 Madinah Febriyani, Muhammad Fuad Iqbal, Daniel Happy Putra, Dina Sonia

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Formal legal provisions for accessing digital articles in electronic journals must be based on the Creative Commons Attribution-ShareAlike (CC BY-SA) license terms, which means the Health Sciences and Pharmacy Journal reserves to save, to transfer media / format, to manage in the form of databases, to maintain, and to publish articles without asking permission from the author as long as they include the author's name as the copyright owner.