Profil pengobatan sindrom koroner akut di salah satu rumah sakit Tasikmalaya

Authors

  • Iva Fadia Nur Aulia Universitas Bakti Tunas Husada, Indonesia
  • Nur Rahayuningsih Universitas Bakti Tunas Husada, Indonesia
  • Yedy Purwandi Sukmawan Universitas Bakti Tunas Husada, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.32504/hspj.v7i3.892

Keywords:

Acute Coronary Syndrom, NSTEMI, STEMI, UAP

Abstract

Sindrom Koroner Akut (SKA) merupakan salah satu penyakit mematikan di dunia dan penyebab utama terjadinya kematian secara mendadak pada seseorang dengan penyakit kardiovaskular. Sampai saat ini penelitian terkait profil demografi dan pengobatan pada pasien SKA di Indonesia masih sangat terbatas. Tujuan dari penelitian ini untuk melihat gambaran demografi serta profil pengobatan dari SKA di salah satu rumah sakit di Tasikmalaya periode Januari 2021 sampai dengan Juni 2022. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian cross-sectional dengan pengambilan data secara retrospektif. Berdasarkan penelitian ini diperoleh sebanyak 67 pasien dengan pasien terbanyak berjenis kelamin laki-laki (80,60%), usia 45-55 tahun (38,81%), tekanan darah <120/80 mmHg (35,82%), gejala nyeri dada (44,04%) dan riwayat penyakit edema paru (28,07%). STEMI menjadi jenis SKA terbanyak yang dialami (62.69%) dibandingkan dengan NSTEMI (11,94 %), dan UAP (25,37%), sedangkan profil pengobatan meliputi penggunaan fibrinolitik dengan obat-obatan lainya yang mendukung terapi SKA dengan penyakit penyerta lainya. STEMI, jenis kelamin laki-laki, gejala nyeri dada dan tekanan darah <120/80 mmHg mendominasi profil pasien SKA. Oksigen, dual terapi anti platelet, fibrinolitik, antikoagulan dan isdn paling banyak digunakan untuk tatalaksana NSTEMI dan UAP.

Author Biographies

Iva Fadia Nur Aulia, Universitas Bakti Tunas Husada

Departemen Farmakologi dan Farmasi Klinis

Nur Rahayuningsih, Universitas Bakti Tunas Husada

Departemen Farmakologi dan Farmasi Klinik

Yedy Purwandi Sukmawan, Universitas Bakti Tunas Husada

Departemen Farmakologi dan Farmasi Klinik

References

Iskandar, I., Hadi, A., & Alfridsyah, A. (2017). Faktor Risiko Terjadinya Penyakit Jantung Koroner Pada Pasien Rumah Sakit Umum Meuraxa Banda Aceh. Action: Aceh Nutrition Journal, 2(1), 32. Https://Doi.Org/10.30867/Action.V2i1.34.

World Health Organization. (2019). Fact Sheets : The Top 10 Causes Of Death. Retrieved From Http://Www.Who.Int/En/NewsRoom/Fact-Sheets/Detail/The-Top-10-Causes-Of Death. Diakses Pada Tanggal : 6 Oktober 2022.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2019). Penyakit Jantung Penyebab Kematian Terbanyak Ke-2. Retrieved From Https://Www.Kemkes.Go.Id/Article/View/19093000001/Penyakit-Jantung Penyebab-Kematian-Terbanyak-Ke-2-Di-Indonesia. Html. Diakses Pada Tanggal : 6 Oktober 2022.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Hasil Utama Riskesdas 2018 (Prevalensi Penyakit Jantung 2018). Kementrian Kesehatan RI. Diakses Pada Tanggal : 6 Oktober 2022.

Muhibbah, M., Wahid, A., Agustina, R., & Illiandri, O. (2019). Karakteristik Pasien Sindrom Koroner Akut Pada Pasien Rawat Inap Ruang Tulip Di RSUD Ulin Banjarmasin. Indonesian Journal For Health Sciences 3(1), 6. Https://Doi.Org/10.24269/Ijhs.V3i1.1567.

Rizqa Aulia Rahmah, Novrianti, I., & Syuhada, S. (2022). Gambaran penggunaan antikoagulan pada pasien ST-Elevatıon Myocardıal Infarctıon (STEMI). Journal Borneo, 2(1), 1–7. https://doi.org/10.57174/jborn.v2i1.15.

Fitriadi, B., & Putra, K. (2018). STEMI Inferior dengan Bradikardi dan Hipotensi. Cermin Dunia Kedokteran, 45(1), 34–37. Retrieved from https://www.neliti.com/id/publications/400687/.

Wahyudi, H., & Gani, A. (2019). Keberhasilan Tatalaksana ST Elevation Myocardial Infarction (STEMI) dengan Streptokinase. Jurnal Kedokteran Nanggroe Medika, 2(2), 33–38. Retrieved from.https://www.jknamed.com/jknamed/article/view/74.

Kambu, I. (2020). Terapi Akupresur Sebagai Evidence Based Nursing Untuk Mengurangi Nyeri Dada Pada Pasien Sindrom Koroner Akut. Journal of Health, Education and Literacy, 2(2), 69–73. https://doi.org/10.31605/j-healt.v2i2.614.

Bergmark, B. A., Mathenge, N., Merlini, P. A., Lawrence-Wright, M. B., & Giugliano, R. P. (2022). Acute coronary syndromes. The Lancet. Elsevier B.V. https://doi.org/10.1016/S0140-6736(21)02391-6.

Mulyana, B., Wahyuningsih, Y. T., Nur’eani, A., & Ekawaty, D. (2022). Karakteristik Pasien Sindrom Koroner Akut Di Intensive Cardiac Care Unit RSUD Tarakan Jakarta. Indonesian Journal Of Nursing Health Science, 7(2), 105–111.

Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia. (2018). Pedoman Tata Laksana Sindrom Koroner Akut Edisi Keempat. Indonesia, Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular (Vol. 184, P. 94).

Muhammad Ridwan, Yusni, & Nurkhalis. (2020). Analisis Karakteristik Nyeri Dada Pada Pasien Sindroma Koroner Akut di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Journal of Medical Science, 1(1), 20–26. https://doi.org/10.55572/jms.v1i1.5.

Syafirah, D., Riesmiyatiningdyah, R., Sulistyowati, A., & Annisa, F. (2022). Penerapan Asuhan Keperawatan Lansia pada Ny. H Dengan Masalah Keperawatan Intoleransi Aktivitas Pada Diagnosa Medis Penyakit Jantung Koroner. IJoHVE: Indonesian Journal of Health Vocational Education, 1(1), 9–19. https://doi.org/10.36720/ijohve.v1i1.437.

Yun Jufan, A., Adiyanto, B., & Reza Arifin, A. (2020). Manajemen dan Stabilisasi Pasien dengan Edema Paru Akut. Jurnal Komplikasi Anestesi, 7, 61–73.

Nurhayati, Andari, F., & Fredrika, L. (2020). penatalaksanaan gagal jantung (pp. 1–74).

Safitri, Y. (2020). Hubungan Obesitas Dengan Kejadian Hipertensi Pada Masyarakat Di Desa Air Tiris Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kampar Tahun 2019. Jurnal Ners, 4(1), 13–20. https://doi.org/10.31004/jn.v4i1.683.

Apris MA. (2019). Kadar asam urat serum dengan berat stenosis pada penyakit jantung koroner. Uwais Inspirasi Indonesia : Ponorogo

Downloads

Published

2023-12-25

Issue

Section

Articles

Citation Check