Evaluasi penggunaan obat antibiotika pada pasien anak penderita penyakit pneumonia
DOI:
https://doi.org/10.32504/hspj.v8i3.977Keywords:
Anak, Pneumonia, AntibiotikAbstract
Pneumonia merupakan infeksi atau peradangan akut di jaringan paru yang disebabkan berbagai mikroorganisme, pneumonia menjadi kematian utama pada balita di seluruh dunia. Antibiotika merupakan terapi utama untuk penyakit pneumonia. Penggunaan antibiotika yang tepat ialah penggunaan antibiotika yang efektif dengan meminimalkan kemungkinan terjadinya resistensi, peningkatan efek terapeutik, serta dapat meminimalkan biaya obat. Penggunaan antibiotika dikatakan rasional apabila memenuhi beberapa kriteria diantaranya yaitu tepat indikasi, tepat pemilihan obat, tepat dosis, tepat rute pemberian dan tepat interval waktu. Pemberian penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat menyebabkan peningkatan efek samping dan toksisitas antibiotik, pemborosan biaya dan tidak tercapainya tujuan terapi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi penggunaan obat antibiotika pada pasien anak penderita penyakit pneumonia. Penelitian ini dilakukan secara retrospektif dengan mengumpulkan data sekunder berupa rekam medis pasien pneumonia anak, dengan total sampel 54 yang telah memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laki-laki merupakan jenis kelamin terbanyak yang menderita pneumonia, sedangkan kelompok usia dengan jumlah penderita paling banyak adalah balita. Antibiotik tunggal yang paling banyak digunakan oleh pasien adalah seftriakson sebanyak 10 pasien (18,52%) sedangkan untuk antibiotik kombinasi adalah injeksi ampisilin dan gentamisin sebanyak 13 pasien (24,07%) Ketepatan penggunaan antibiotik dengan parameter 5T untuk kasus pneumonia anak di instalasi rawat inap Rumah Sakit Dustira diperoleh hasil ketepatan indikasi 100%, ketepatan pemilihan obat (100%), ketepatan dosis (100%), ketepatan rute pemberian (100%), dan ketepatan interval waktu pemberian (100%)
References
Kemenkes RI. RISKESDAS 2018.pdf. Riset Kesehatan Dasar. 2018.
Mahmudah U, Lestari F, Mulqie L. Kajian Penggunaan Obat Pneumonia pada Pasien Pediatrik di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Dustira Kota Cimahi. In: Prosiding Farmasi . 2nd ed. UNISBA; 2020.
Dinkes Cimahi. Profil Kesehatan Kota Cimahi Tahun 2019. Vol. 44, Journal of Physics A: Mathematical and Theoretical. 2019.
Suharjono S, T Y, Sumarno S, S J S. Studi Penggunaan Antibiotika Pada Penderita Rawat Inap Pneumonia (Penelitian Di Sub Departemen Anak Rumkital dr. Ramelan Surabaya). Pharmaceutical Sciences and Research. 2009;6(3).
Lockhart PB, Tampi MP, Abt E, Aminoshariae A, Durkin MJ, Fouad AF, et al. Evidence-based clinical practice guideline on antibiotic use for the urgent management of pulpal- and periapical-related dental pain and intraoral swelling: A report from the American Dental Association. Journal of the American Dental Association. 2019;150(11).
Sunyataningkamto S, Z I, T AR, I B, Surjono A, Wibowo T, et al. The role of indoor air pollution and other factors in the incidence of pneumonia in under-five children. Paediatr Indones. 2016;44(1).
Alaydrus S. Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pada Anak Penderita Bronkopneumonia Di Rumah Sakit Provinsi Sulawesi Tengah Periode 2017. Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia. 2018 Dec 31;4(02):83–93.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2020. Vol. 1, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2021.
Dipiro. D. Pharmacoterapy A Phatophysiologic Approach 9th Edition. New York?: The Mc Graw-Hill Companies inc. 2015.
Komite PPRA. Panduan Umum Penggunaan Antimikroba. Jurnal Komite Pengendalian Resistensi Antimikroba (KPRA) RSUD Dr Saiful Anwar Malang. 2016;
Kemenkes RI. UU Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009. Vol. ? ????, Kementerian Kesehatan. 2009.
Permenkes 2015. Permenkes RI Nomor 71 tahun 2015 Tentang Penanggulangan Penyakit Tidak Menular. Vol. Nomor 15, Menteri Kesehatan Republik Indonesia Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2015.
BPOM RI. Peraturan BPOM No 24 Tahun 2017 tentang Kriteria Dan Tata Laksana Registrasi Obat. Badan Pengawas Obat dan Makanan. 2017;24.
IDAI. Pedoman Pelayanan Medis. Arch Dis Child. 2009;25(122).
Tjay dan Kirana Rahardja TH. Obat Obat Penting, Khasiat, Penggunaan dan Efek Sampingnya. PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia. 2010.
Kemenkes RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 2406 Tahun 2011 Tentang Pedoman Umum Penggunaan Antibiotik. Menteri Kesehatan Republik Indoonesia. 2011;19(6).
Bradley JS, Byington CL, Shah SS, Alverson B, Carter ER, Harrison C, et al. The management of community-acquired pneumonia in infants and children older than 3 months of age: Clinical practice guidelines by the pediatric infectious diseases society and the infectious diseases society of America. Vol. 53, Clinical Infectious Diseases. 2011.
Asghar R, Banajeh S, Egas J, Hibberd P, Iqbal I, Katep-Bwalya M, et al. Chloramphenicol versus ampicillin plus gentamicin for community acquired very severe pneumonia among children aged 2-59 months in low resource settings: multicentre randomised controlled trial (SPEAR study). BMJ. 2008 Jan 12;336(7635):80–4.
Tika IN, Redhana IW. Isolasi enzim Lipase Termostabil dari Bakteri Termofilik Isolat Air Panas Banyu Wedang Kecamatan Gerogak Buleleng Bali.
Indriyani D, Hartianty EP. Profil Penggunaan Antibiotika Pada Pasien Anak Balita Penderita Bronkopneumonia Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit X Daerah Indramayu. Jurnal Farmasi dan Farmakoinformatika. 2023 Jan 30;1(1):14–32.
Departemen Kesehatan R. Pharmaceutical Care untuk Penyakit Asma. Direktorat Bina Farmasi Komunitas Dan Klinik. 2007;
Permenkes. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek. Vol. 66, Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2016.
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Pneumonia Komuniti Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan di Indonesia. Pneumonia Komuniti. 2003.
Kaparang P, Tjitrosantoso H. Evaluasi Kerasionalan Penggunaan Antibiotika Pada Pengobatan Pneumonia Anak Di Instalasi Rawat Inap RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Periode Januari-Desember 2013. Ilmiah Farmasi. 2014;3.
Downloads
Published
Issue
Section
Citation Check
License
Copyright (c) 2024 Robby Ramdani, Pudjiastuti Kartidjo, Linda P Suherman, Vina Septiani, Alfi Nurul Islamiyah, Adinda Rahmi

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Formal legal provisions for accessing digital articles in electronic journals must be based on the Creative Commons Attribution-ShareAlike (CC BY-SA) license terms, which means the Health Sciences and Pharmacy Journal reserves to save, to transfer media / format, to manage in the form of databases, to maintain, and to publish articles without asking permission from the author as long as they include the author's name as the copyright owner.